Pertambangan

Apa Itu Pertambangan

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari eksplorasi (pencarian), penambangan, pengolahan, reklamasi, dan pemasaran suatu bahan galian. Pertambangan dan penambangan mempunyai arti yang berbeda. Penambangan sendiri adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengambil suatu bahan galian yang terdiri dari penggalian, pemuatan, dan pengangkutan. Lebih singkatnya, penambangan merupakan salah satu rangkaian dalam pertambangan.

Ada 3 aspek penting yang harus diperhatikan dalam pertambangan, yaitu aspek lingkungan, aspek teknis, dan aspek ekonomi. Jika salah satu aspek tersebut tidak terpenuhi maka kegiatan pertambangan tidak layak untuk dilakukan. Karena itu, sebelum melakukan penambangan ada 1 tahapan yang penting yaitu studi kelayakan. Sebagai contoh, Daerah A mempunyai cadangan batubara sebesar 2 juta ton namun jika kita menambang di daerah tersebut akan berpengaruh pada sistem penyerapan air yang dapat mengakibatnya erosi ataupun banjir pada warga sekitar. Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa ada 1 faktor yang membuat daerah tersebut tidak layak untuk ditambang, yaitu aspek lingkungan yang tidak mendukung.

Berikut tahapan-tahapan kegiatan pertambangan :

- Penyelidikan Umum (prospecting)

- Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci

- Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal)

- Persiapan produksi (development, construction)

- Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan)

- Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan

- Pengolahan

- Pemurnian / Metalurgi ekstraksi (khusus untuk bahan galian logam)

- Pemasaran

- Corporate Social Responsibility (CSR)

- Pengakhiran Tambang (Mine Closure)

Pertambangan sendiri mempunyai 2 sistem penambangan, yaitu Tambang Terbuka (Surface Mining) dan Tambang Bawah Tanah (Underground Mining). Setiap sistem mempunyai metodenya masing-masing.

Sistem Penambangan

Tambang Terbuka (Surface Mining)

 Tambang terbuka adalah sistem penambangan yang dilakukan diatas permukaan bumi atau berhubungan langsung dengan udara luar. Perbedaan tambang terbuka dengan tambang bawah tanah yaitu biaya operasional tambang terbuka lebih ekonomis dibandingkan dengan tambang bawah tanah, faktor keamanan yang ada pada tambang terbuka lebih aman daripada tambang bawah tanah, kedalaman penambangan terbatas dan pemilihan alat berat lebih leluasa.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam penambangan menggunakan sistem tambang terbuka ini, antara lain :

1. Open Pit/Open Cast/Open Cut/Open Mine

2. Kuari (Quarry)

3. Strip Mine

4. Alluvial Mine

Pemilihan metode ini dilihat dari faktor keamanan dan faktor ekonominya, diantara semua itu mana yang lebih menguntungkan dalam segi ekonomi dan mana yang lebih aman dalam segi operasional.

Tambang Bawah Tanah (Underground Mining)

Tambang bawah tanah adalah sistem penambangan yang dilakukan dibawah tanah dan tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Perbedaannya dengan tambang terbuka adalah biaya operasionalnya lebih mahal, tidak terlalu mempengaruhi aspek lingkungan, biasanya digunakan untuk menambang bahan galian yang mempunyai harga jual yang tinggi, kedalaman dalam penambangan lebih dalam, pemilihan alat lebih terbatas.

Metode-metode yang dilakukan dalam sistem tambang bawah tanah, antara lain :

1. Swa-sangga (Self-supported) :

- Room & Pillar mining

- Stope & Pillar mining

- Underground Gloryhole

- Gophering

- Shrinkage Stoping

- Sublevel Stoping 

2. Berpenyangga Buatan (Supported) :

- Cut & Fill Stoping

- Stull Stoping

- Square Set Stoping

3. Ambrukan (Caving) :

- Longwall Mining

- Sublevel Caving

- Block Caving

Pemilihan metode dalam sistem tambang tertutup dilihat dari beberapa aspek, yaitu : 

- Kemiringan Ore

- Sifat fisik batuan

- Batas kedalam Ore

- Nilai 

Continue Reading